Pengertian Metode Ilmiah
Metode ilmiah suatu cara yang ditempuh oleh ilmuwan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi. Dalam melakukan penelitian (baik penelitian
ilmu sosial, ekonomi, IPA dsb) perlu dilakukan langkah-langkah metode ilmiah. Langkah-langkah
metode ilmiah perlu dilakukan karena penelitian tersebut bersifat ilmiah, dan
harus bisa tersusun secara sistematis, objektif, dan terfokus pada bahasan
penelitian.Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam
usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan
hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis
lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
cara memperoleh pengetahuan melalui percobaan. Hal ini dirancang untuk
membatalkan bias manusia yang standar dalam penalaran dengan mendorong
reproduktifitas, dan cross-checking. Para ilmuwan membentuk hipotesis, atau
dugaan, tentang aspek dunia, kemudian mengujinya melaui langkah-langkah metode
ilmiah salah satunya dalam bentuk percobaan. Percobaan ini harus mudah
direproduksi, sehingga para ilmuwan lain dapat men cross-check data. Setelah
pengujian menyeluruh, hipotesis dapat didukung atau bertentangan dengan data.
Karakterisasi
Metode ilmiah bergantung pada karakterisasi yang cermat atas subjek investigasi. Dalam proses karakterisasi, ilmuwan mengidentifikasi sifat-sifat utama yang relevan yang dimiliki oleh subjek yang diteliti. Selain itu, proses ini juga dapat melibatkan proses penentuan (definisi) dan pengamatan; pengamatan yang dimaksud seringkali memerlukan pengukuran dan/atau perhitungan yang cermat. Proses pengukuran dapat dilakukan dalam suatu tempat yang terkontrol, seperti laboratorium, atau dilakukan terhadap objek yang tidak dapat diakses atau dimanipulasi seperti bintang atau populasi manusia. Proses pengukuran sering memerlukan peralatan ilmiah khusus seperti termometer, spektroskop, atau voltmeter, dan kemajuan suatu bidang ilmu biasanya berkaitan erat dengan penemuan peralatan semacam itu. Hasil pengukuran secara ilmiah biasanya ditabulasikan dalam tabel, digambarkan dalam bentuk grafik, atau dipetakan, dan diproses dengan perhitungan statistika seperti korelasi dan regresi. Pengukuran dalam karya ilmiah biasanya juga disertai dengan estimasi ketidakpastian hasil pengukuran tersebut. Ketidakpastian tersebut sering diestimasikan dengan melakukan pengukuran berulang atas kuantitas yang diukur
Langkah-langkah
yang ditempuh dalam metode ilmiah adalah sebagai berikut:
1. Perumusan masalah
Perumusan masalah adalah langkah awal dalam melakukan kerja ilmiah. Masalah adalah kesulitan yang dihadapi yang memerlukan penyelesaiannya atau pemecahannya. Masalah penelitian dapat di ambil dari masalah yang ditemukan di lingkungan sekitar kita, baik benda mati maupun makhluk hidup. Misalnya, saat kamu berada di pantai dan mengamati ombak di lautan. Pada saat itu di pikiranmu mungkin timbul pertanyaan, mengapa terjadi ombak? Atau, bagaimanakah cara terjadinya ombak?
Untuk dapat merumuskan permasalahan dengan tepat, maka perlu melakukan identifikasi masalah.Agar permasalahan dapat diteliti dengan seksama, maka perlu dibatasi. Pembatasan diperlukan agar kita dapat fokus dalam menyelesaikan penelitian kita.
Hal-hal yang harus diperhatikan di dalam merumuskan masalah, antara lain sebagai berikut :
a. Masalah hendaknya dapat dinyatakan dalam bentuk kalimat Tanya.
b. Rumusan masalah hendaknya singkat, padat, jelas dan mudah dipahami. Rumusan masalah yang terlalu panjang akan sulit dipahami dan akan menyimpang dari pokok permasalahan.
c. Rumusan masalah hendaknya merupakan masalah yang kemungkinan dapat dicari cara pemecahannya. Permasalahan mengapa benda bergerak dapat dicari jawabannya dibandingkan permasalahn apakah dosa dapat diukur.
2. Perumusan hipotesis
Ketika kita mengajukan atau merumuskan pertanyaan penelitian, maka sebenarnya pada saat itu jawabanya sudah ada dalam pikiran. Jawaban tersebut memang masih meragukan dan bersifat sementara, akan tetapi jawaban tersebut dapat digunakan untuk mengarahkan kita untuk mencari jawaban yang sebenarnya. Pernyataan yang dirumuskan sebagai jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian disebut sebagai hipotesis penelitian. Hipotesisi penelitian dapat juga dikatakan sebagai dugaan yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah sebelum dibuktikan kebenarannya. Oleh karena berupa dugaan maka hipotesis yang kita buat mungkin saja salah. Ileh karena itu, kita harus melakukan sebuah percobaan untuk menguji kebenaran hipotesis yang sudah kita buat
3. Perancangan penelitian
Sebelum dilakukan penelitian terlebih dahulu harus dipersiapkan rancangan penelitiannya. Rancangan penelitian ini berisi tentang rencana atau hal-hal yang harus dilakukan sebelum, selama dan setelah penelitian selesai. Metode penelitian, alat dan bahan yang diperlukan dalam penelitian juga harus disiapkan dalam rancangan penelitian.
Penelitian yang kita lakukan dapat berupa penelitian deskriptif maupun penelitian eksperimental. Penelitian deskripsi merupakan penelitian yang memberikan gambaran secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta dan sifat-sipat objek yang diselidiki. Contoh dari penelitian deskriptif, misalnya penelitian untuk mengetahui populasi hewan komodo yang hidup di Pulau komodo pada tahun 2008.
Adapun penelitian eksperimental merupakan penelitian yang menggunakan kelompok pembanding. Contoh penelitian eksperimental, misalnya penelitian tentang perbedaan pertumbuhan tanaman di tempat yang terkena matahari dengan pertumbuhan tanaman di tempat yang gelap.
Selain rancangan penelitian, terdapat beberapa faktor lain yang juga harus diperhatikan. Faktor pertama adalah variabel penelitian, sedangkan yang kedua adalah populasi dan sampel. Variabel merupakan faktor yang mempengaruhi hasil penelitian. Populasi merupakan kumpulan/himpunan dari semua objek yang akan diamati ketika melakukan penelitian, sedangkan sampel merupakan himpunan bagian dari populasi. Di dalam penelitian, variabel dapat dibedakan menjadi :
a. Variabel bebas yaitu variabel yang sengaja mengalami perlakuan atau sengaja diubah dan dapat menentukan variabel lainnya (variabel terikat)
b. Variabel terikat yaitu variabel yang mengalami perubahan dengan pola teratur (dipengaruhi oleh variabel bebas)
c. Variabel control yaitu variabel yang digunakan sebagai pembanding dan tidak mengalami perlakuan atau tidak diubah-ubah selama penelitian.
4. Pelaksanaan penelitian
langkah langkah pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut :
a. Persiapan penelitian biasanya diwujudkan dalam pembuatan rancangan penelitian. Alat, bahan, tempat, waktu dan teknik pengumpulan data juga harus dipersiapkan dengan baik.
b. Pelaksanaan
1. Pengumpulan/pengambilan data
a) Data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil pengamatan dengan menggunakan alat indra, seperti indra penglihatan (mata), indra penciuman (hidung), indra pengecap (lidah), indra pendengaran (telinga), dan indra peraba (kulit). Contohnya adalah ketika kita melakukan pengamatan buah mangga maka data kualitatif yang dapat kita peroleh adalah mengenai rasa buah, warna kulit, dan daging buah, serta wangi atau aroma buah.
b) Data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil pengukuran sehingga akan diperoleh data berupa angka-angka. Contohnya adalah data mengnai berat buah mangga,ketebalan daging buah, diameter buah mangga.
2. Pengolahan data, setelah data-data yang kita perlukan berhasil dikumpulkan maka tahapan selanjutnya adalah melakukan pengolahan atau analisis data. Data yang kita peroleh dapat ditulis atau kita nyatakan dalam beberapa bentuk, seperti table, grafik dan diagram.
3. Menarik kesimpulan, setelah pengolahan data melalui analisis selesai dilakukan maka kita dapat mengetahui apakah hipotesis yang kita buat sesuai dengan hasil penelitian atau mungkin juga tidak sesuai. Selanjutnya kita dapat mengambil kesimpilan dari penelitian yang telah kita lakukan. Kesimpulan yang kita peroleh dari hasil penelitian dapat mendukung hipotesis yang kita buat, tetapi kesimpulan yang kita ambil harus dapat menjawab permasalahan yang melatarbelakangi penelitian.
5. Pelaporan penelitian
Sistematika penyusunan laporan penelitian
a. Pendahuluan, bagian pendahuluan merupakan bagian awal dari laporan hasil penelitian dan berisi tentang latar belakang dilaksanakannya penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan hipotesis
b. Telaah kepustakaan/kajian teori, bagian kajian teori merupakan bagian yang berisi tentang hasil telaah yang dilakukan oleh peneliti terhadap teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
c. Metode penelitian, berisi segala sesuatu yang dilakukan oleh peneliti mulai dari persiapan, pelaksanaan dan akhir dari sebuah penelitian. Bagian metode penelitian berisi tentang teknik pengambilan data, cara atau teknik pengolahan data, populasi dan sampel, alat, bahan, tempat dan waktu penelitian.
d. Hasil dan pembahasan penelitian, berisi tentang data hasil penelitian yang berhasil dikumpulkan selama penelitian. Data yang diperoleh disampaikan dalam bentuk grafik, tabel , atau diagram.
e. Kesimpulan dan saran, berisi tentang kesimpulan yang dihasilkan merupakan jawaban terhadp hipotesis yang sudah diuji kebenarannya. Saran dari peneliti kepada pihak lain, yaitu pembaca dan bagi peneliti lainnya untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya.
yang ditempuh dalam metode ilmiah adalah sebagai berikut:
1. Perumusan masalah
Perumusan masalah adalah langkah awal dalam melakukan kerja ilmiah. Masalah adalah kesulitan yang dihadapi yang memerlukan penyelesaiannya atau pemecahannya. Masalah penelitian dapat di ambil dari masalah yang ditemukan di lingkungan sekitar kita, baik benda mati maupun makhluk hidup. Misalnya, saat kamu berada di pantai dan mengamati ombak di lautan. Pada saat itu di pikiranmu mungkin timbul pertanyaan, mengapa terjadi ombak? Atau, bagaimanakah cara terjadinya ombak?
Untuk dapat merumuskan permasalahan dengan tepat, maka perlu melakukan identifikasi masalah.Agar permasalahan dapat diteliti dengan seksama, maka perlu dibatasi. Pembatasan diperlukan agar kita dapat fokus dalam menyelesaikan penelitian kita.
Hal-hal yang harus diperhatikan di dalam merumuskan masalah, antara lain sebagai berikut :
a. Masalah hendaknya dapat dinyatakan dalam bentuk kalimat Tanya.
b. Rumusan masalah hendaknya singkat, padat, jelas dan mudah dipahami. Rumusan masalah yang terlalu panjang akan sulit dipahami dan akan menyimpang dari pokok permasalahan.
c. Rumusan masalah hendaknya merupakan masalah yang kemungkinan dapat dicari cara pemecahannya. Permasalahan mengapa benda bergerak dapat dicari jawabannya dibandingkan permasalahn apakah dosa dapat diukur.
2. Perumusan hipotesis
Ketika kita mengajukan atau merumuskan pertanyaan penelitian, maka sebenarnya pada saat itu jawabanya sudah ada dalam pikiran. Jawaban tersebut memang masih meragukan dan bersifat sementara, akan tetapi jawaban tersebut dapat digunakan untuk mengarahkan kita untuk mencari jawaban yang sebenarnya. Pernyataan yang dirumuskan sebagai jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian disebut sebagai hipotesis penelitian. Hipotesisi penelitian dapat juga dikatakan sebagai dugaan yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah sebelum dibuktikan kebenarannya. Oleh karena berupa dugaan maka hipotesis yang kita buat mungkin saja salah. Ileh karena itu, kita harus melakukan sebuah percobaan untuk menguji kebenaran hipotesis yang sudah kita buat
3. Perancangan penelitian
Sebelum dilakukan penelitian terlebih dahulu harus dipersiapkan rancangan penelitiannya. Rancangan penelitian ini berisi tentang rencana atau hal-hal yang harus dilakukan sebelum, selama dan setelah penelitian selesai. Metode penelitian, alat dan bahan yang diperlukan dalam penelitian juga harus disiapkan dalam rancangan penelitian.
Penelitian yang kita lakukan dapat berupa penelitian deskriptif maupun penelitian eksperimental. Penelitian deskripsi merupakan penelitian yang memberikan gambaran secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta dan sifat-sipat objek yang diselidiki. Contoh dari penelitian deskriptif, misalnya penelitian untuk mengetahui populasi hewan komodo yang hidup di Pulau komodo pada tahun 2008.
Adapun penelitian eksperimental merupakan penelitian yang menggunakan kelompok pembanding. Contoh penelitian eksperimental, misalnya penelitian tentang perbedaan pertumbuhan tanaman di tempat yang terkena matahari dengan pertumbuhan tanaman di tempat yang gelap.
Selain rancangan penelitian, terdapat beberapa faktor lain yang juga harus diperhatikan. Faktor pertama adalah variabel penelitian, sedangkan yang kedua adalah populasi dan sampel. Variabel merupakan faktor yang mempengaruhi hasil penelitian. Populasi merupakan kumpulan/himpunan dari semua objek yang akan diamati ketika melakukan penelitian, sedangkan sampel merupakan himpunan bagian dari populasi. Di dalam penelitian, variabel dapat dibedakan menjadi :
a. Variabel bebas yaitu variabel yang sengaja mengalami perlakuan atau sengaja diubah dan dapat menentukan variabel lainnya (variabel terikat)
b. Variabel terikat yaitu variabel yang mengalami perubahan dengan pola teratur (dipengaruhi oleh variabel bebas)
c. Variabel control yaitu variabel yang digunakan sebagai pembanding dan tidak mengalami perlakuan atau tidak diubah-ubah selama penelitian.
4. Pelaksanaan penelitian
langkah langkah pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut :
a. Persiapan penelitian biasanya diwujudkan dalam pembuatan rancangan penelitian. Alat, bahan, tempat, waktu dan teknik pengumpulan data juga harus dipersiapkan dengan baik.
b. Pelaksanaan
1. Pengumpulan/pengambilan data
a) Data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil pengamatan dengan menggunakan alat indra, seperti indra penglihatan (mata), indra penciuman (hidung), indra pengecap (lidah), indra pendengaran (telinga), dan indra peraba (kulit). Contohnya adalah ketika kita melakukan pengamatan buah mangga maka data kualitatif yang dapat kita peroleh adalah mengenai rasa buah, warna kulit, dan daging buah, serta wangi atau aroma buah.
b) Data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil pengukuran sehingga akan diperoleh data berupa angka-angka. Contohnya adalah data mengnai berat buah mangga,ketebalan daging buah, diameter buah mangga.
2. Pengolahan data, setelah data-data yang kita perlukan berhasil dikumpulkan maka tahapan selanjutnya adalah melakukan pengolahan atau analisis data. Data yang kita peroleh dapat ditulis atau kita nyatakan dalam beberapa bentuk, seperti table, grafik dan diagram.
3. Menarik kesimpulan, setelah pengolahan data melalui analisis selesai dilakukan maka kita dapat mengetahui apakah hipotesis yang kita buat sesuai dengan hasil penelitian atau mungkin juga tidak sesuai. Selanjutnya kita dapat mengambil kesimpilan dari penelitian yang telah kita lakukan. Kesimpulan yang kita peroleh dari hasil penelitian dapat mendukung hipotesis yang kita buat, tetapi kesimpulan yang kita ambil harus dapat menjawab permasalahan yang melatarbelakangi penelitian.
5. Pelaporan penelitian
Sistematika penyusunan laporan penelitian
a. Pendahuluan, bagian pendahuluan merupakan bagian awal dari laporan hasil penelitian dan berisi tentang latar belakang dilaksanakannya penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan hipotesis
b. Telaah kepustakaan/kajian teori, bagian kajian teori merupakan bagian yang berisi tentang hasil telaah yang dilakukan oleh peneliti terhadap teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
c. Metode penelitian, berisi segala sesuatu yang dilakukan oleh peneliti mulai dari persiapan, pelaksanaan dan akhir dari sebuah penelitian. Bagian metode penelitian berisi tentang teknik pengambilan data, cara atau teknik pengolahan data, populasi dan sampel, alat, bahan, tempat dan waktu penelitian.
d. Hasil dan pembahasan penelitian, berisi tentang data hasil penelitian yang berhasil dikumpulkan selama penelitian. Data yang diperoleh disampaikan dalam bentuk grafik, tabel , atau diagram.
e. Kesimpulan dan saran, berisi tentang kesimpulan yang dihasilkan merupakan jawaban terhadp hipotesis yang sudah diuji kebenarannya. Saran dari peneliti kepada pihak lain, yaitu pembaca dan bagi peneliti lainnya untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya.
Metode ilmiah merupakan suatu prosedur
(urutan langkah) yang harus dilakukan untuk melakukan suatu proyek ilmiah
(science project). Secara umum metode ilmiah meliputi langkah-langkah berikut:
·
Observasi Awal
·
Mengidentifikasi Masalah
·
Merumuskan atau Menyatakan Hipotesis
·
Melakukan Eksperimen
·
Menyimpulkan Hasil Eksperimen
Setelah topik yang akan
diteliti dalam proyek ilmiah ditentukan, langkah pertama untuk melakukan proyek
ilmiah adalah melakukan observasi awal untuk mengumpulkan informasi segala
sesuatu yang berhubungan dengan topik tersebut melalui pengalaman, berbagai
sumber ilmu pengetahuan, berkonsultasi dengan ahli yang sesuai.
·
Gunakan semua referensi: buku, jurnal,
majalah, koran, internet, interview, dll.
·
Kumpulkan informasi dari ahli: instruktur,
peneliti, insinyur, dll.
·
Lakukan eksplorasi lain yang berhubungan
dengan topik.
·
Permasalahan merupakan pertanyaan ilmiah yang
harus diselesaikan. Permasalahan dinyatakan dalam pertanyaan terbuka yaitu
pertanyaan dengan jawaban berupa suatu pernyataan, bukan jawaban ya atau tidak.
Sebagai contoh: Bagaimana cara menyimpan energi surya di rumah?
·
Batasi permasalahan seperlunya agar tidak
terlalu luas.
·
Pilih permasalahan yang penting dan menarik untuk diteliti.
Hipotesis merupakan
suatu ide atau dugaan sementara tentang
penyelesaian masalah yang diajukan dalam proyek ilmiah. Hipotesis dirumuskan
atau dinyatakan sebelum penelitian yang seksama atas topik proyek ilmiah
dilakukan, karenanya kebenaran hipotesis ini perlu diuji lebih lanjut melalui
penelitian yang seksama. Yang perlu diingat, jika menurut hasil pengujian
ternyata hipotesis tidak benar bukan berarti penelitian yang dilakukan salah.
·
Gunakan pengalaman atau pengamatan lalu
sebagai dasar hipotesis
·
Rumuskan hipotesis sebelum memulai proyek
eksperimen
Eksperimen
dirancang dan dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Perhitungkan
semua variabel, yaitu semua yang berpengaruh pada eksperimen. Ada tiga jenis
variabel yang perlu diperhatikan pada eksperimen: variabel bebas, variabel
terikat, dan variabel kontrol.
Varibel bebas merupakan
variabel yang dapat diubah secara bebas. Variabel terikat adalah variabel yang
diteliti, yang perubahannya bergantung pada variabel bebas. Variabel kontrol
adalah variabel yang selama eksperimen dipertahankan tetap.
·
Usahakan hanya satu variabel bebas selama
eksperimen.
·
Pertahankan kondisi yang tetap pada
variabel-variabel yang diasumsikan konstan.
·
Lakukan eksperimen berulang kali untuk
memvariasi hasil.
·
Catat hasil eksperimen secara lengkap dan
seksama.
Kesimpulan proyek
merupakan ringkasan hasil proyek eksperimen dan pernyataan bagaimana hubungan
antara hasil eksperimen dengan hipotesis. Alasan-alasan untuk hasil eksperimen
yang bertentangan dengan hipotesis termasuk di dalamnya. Jika dapat dilakukan,
kesimpulan dapat diakhiri dengan memberikan pemikiran untuk penelitian lebih
lanjut.
Jika hasil eksperimen
tidak sesuai dengan hipotesis:
·
Jangan ubah hipotesis
·
Jangan abaikan hasil eksperimen
·
Berikan alasan yang masuk akal mengapa tidak
sesuai
·
Berikan cara-cara yang mungkin dilakukan
selanjutnya untuk menemukan penyebab ketidaksesuaian
·
Bila cukup waktu lakukan eksperimen sekali
lagi atau susun ulang eksperimen.
Ketika tubuh hipotesis pelengkap terbukti benar, metode dapat
diintegrasikan ke dalam semacam "meta-hipotesis" disebut teori.
Teori-teori tidak pernah dapat dibuktikan mutlak benar, dan menurut para
ilmuwan, tidak bisa. Di sinilah para ilmuwan bertentangan dengan teis dan
spiritualis, yang percaya bahwa melalui doa atau meditasi orang dapat mengakses
kebenaran mutlak. Menurut metode ilmiah, teori tidak ada yang suci, dan bahkan
jika ribuan eksperimen mendukungnya, kita masih bisa membuktikannya salah.
Jika teori ini sangat baik dan dapat dikonfirmasikan selama
periode waktu yang panjang dan diambil untuk diberikan di antara sebagian besar
masyarakat ilmiah, ia memperoleh status hukum alam atau hukum fisik.
Hukum-hukum fisika, seperti "gravitasi membuat semuanya jatuh" adalah
tentang sebagian cara berdekat dengan kepastian yang mutlak bahwa kita dapat
memperoleh tinjauan tentang alam semesta. Sebagai teori, teori-teori empiris
terutama padat, membuat prediksi kuantitatif rinci tentang fenomena di mana
langkah-langkah metode ilmiah berusaha untuk menjelaskannya. Sehingga, bisa
cukup mudah untuk membantah suatu langkah-langkah metode ilmiah jika metode tersebut
tidak memiliki daya prediktif.
Metode ilmiah berusia lebih dari seribu tahun, dbermula kembali ke
karya Ibn al-Haytham (965-1039). Al-Haytham adalah seorang pelopor
langkah-langkah metode ilmiah sejati, sehingga beliau terkadang disebut sebagai
"ilmuwan pertama," yang menemukan metode ilmiah dan memberikan
kontribusi signifikan terhadap lebih dari selusin bidang ilmiah, terutama optik.
Metode ilmiah tidak tepat didefinisikan, tetapi hampir semua
ilmuwan setuju bahwa langkah-langkah metode ilmiah melibatkan iterasi dari
empat langkah berikut: Karakterisasi (observasi dan definisi), hipotesis,
prediksi, dan eksperimen untuk menguji semua bagian sebelumnya dari urutan.
Metode ilmiah bukan resep ketat, tetapi teknik cair atau fluid untuk mengungkap
kebenaran.
Menerapkan Metode Ilmiah
Telah dijelaskan sebelumnya, bahwa metode ilmiah adalah cara
memperoleh pengetahuan melalui percobaan. Hal ini dirancang untuk membatalkan
bias manusia standar dalam penalaran dengan mendorong reproduktifitas dan
cross-checking. Pemecahan masalah adalah alasan untuk penyelidikan ilmiah, dan
membentuk inti dari itu. Sebuah percobaan yang khas dimana seorang ilmuwan
menggunakan keterampilannya, proses dan langkah langkah metode ilmiah
akan membuka kemungkinan jawaban yang runut bisa dipertanggungjawabkan. Nah,
jawaban itu berasal dari pertanyaan-pertanyaan tertentu yang mengikuti standara
dari proses berikut ini :
1.
Perumusan Masalah
Perumusan masalah adalah langkah-langkah metode ilmiah yang
menuntut penjelasan mengenai apa yang akan kita teliti? Mengapa masalah itu
perlu diteliti? Bagaimana masalah itu diteliti? Singkatnya: Apa? Mengapa?
Bagaimana?
Berikut contoh beberapa permasalahan yang bisa diambil menjadi
salah satu penelitian.
- Apa
penyebab terjadinya hama pada tanaman?
- Mengapa
tanaman akan mati jika tidak diberi pupuk, namun jika diberi pupuk akan
tumbuh subur?
- Bagaimana
tanaman melakukan proses fotosintesis?
Setelah selesai melakukan perumusan masalah, buatlah tujuan dari
penelitian, tujuan penelitian adalah hasil yang diinginkan dari
penelitian.
2.
Perumusan Hipotesis
Rumusan masalah diperoleh melalui pengamatan, maka langkah
selanjutnya adalah melakukan hipotesis. Hipotesis adalah jawaban sementara atau
dugaan terhadap masalah yang akan diteliti. Walaupun bersifat dugaan, hipotesis
harus rasional. Hipotesis bisa didapatkan dengan melakukan uji coba.
3.
Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian adalah rancangan yang berisi tentang rencana
atau hal-hal yang harus dilakukan sebelum, selama, dan setelah penelitian.
Jenis penelitian bisa berupa:
- Deskriptif,
yaitu penelitian yang memberikan gambaran yang sistematis, faktual dan
akurat mengenai fakta dan sifat yang objektif mengenai masalah yang
diangkat dalam penelitian.
- Eksperimental,
yaitu penelitian yang menggunakan kelompok pembanding. Kelompok pembanding
disebut juga kelompok control, kelompok control ini yang nantinya akan
menjadi pembanding kelompok percobaan.
Dalam rancangan penelitian terdapat beberapa faktor yang harus
diperhatikan peneliti, yaitu:
a.
Variabel penelitian
Variabel dalah faktor yang mempengaruhi hasil penelitian. Variabel
memiliki beberapa jenis, di antaranya:
- Variabrel
Bebas, adalah variable yang tidak terikat, yang sengaja menerima perlakuan
atau sengaja dirubah dan dapat mengalami perubahan dengan pola teratur.
- Variabel
Terikat, adalah variable yang mengalami perubahan dengan pola yang
teratur. Variabel terikat dipengaruhi oleh variable bebas.
- Variabel
Kontrol, adalah variabel yang digunakan sebagai pembanding dan tidak
mengalami perlakuan atau tidak diubah selama penelitian
b.
Populasi
Populasi adalah kumpulan objek penelitian. Objek penelitian dapat
berupa orang, organisasi, kelompok, lembaga, buku, kata-kata, surat kabar dan
lain-lain.
4.
Pelaksanaan Penelitian
Memasuki tahap pelaksanaan penelitian perlu melakukan persiapan
yang dapat diwujudkan dengan membuat rancangan penelitian. yang harus
dipersiapkan dalam tahapan ini, diantaranya alat, bahan, tempat, waktu, dan
teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data di antaranya adalah:
a.
Pencatatan
Dalam pelaksanaan pengambilan data, hasil penelitian dicatat
sebagai data. Data bisa diperoleh dengan dua cara; Data kualitatif; adalah data
yang diperoleh dari pengamatan data Kuantitatif, adalah data yang diperoleh
dari pengukuran sehingga dapat diperoleh angka-angka.
b.
Pengolahan data
Data yang sudah tercatat, bisa diolah dalam bentuk tabel, bagan,
grafik. Pengolahan data menjadi tabel, bagan dan grafik dapat memudahkan
peneliti dan orang lain dalam membaca dan memahami penelitian.
c.
Menarik kesimpulan
Setelah pengolahan data selesai maka kita dapat mengetahui
hipotesis yang dibuat, apakah sesuai atau tidak. Baru kemudian menarik
kesimpulan, dan dapat diketahui apakah kesimpulan yang sudah dihasilkan
tersebut dapat mendukung hipotesis atau bertolak belakang dengan hipotesis.
5.
Laporan Penelitian
Setelah langkah dalam metode penelitian sudah selesai maka hasil
penelitian harus disusun dalam bentuk laporan penelitian dengan baik dan
sistematis. Sistematika laporan penelitian disusun seperti berikut.:
- Pendahuluan
atau latar belakang masalah
- Kajian
pustaka
- Metode
penelitian
- Hasil
dan pembatasan penelitian
- Kesimpulan
dan saran, dan ini merupakan penutup dari langkah langkah metode ilmiah.
Tidak
Semata Metode Ilmiah
Ada dua jenis teknik penelitian: melalui langkah langkah metode
ilmiah, dan yang kedua melalui studi sejarah. Tujuan dari kedua teknik
ini menggunakan pendekatan logis untuk mendapatkan informasi tentang topik
tertentu. Teknik penelitian dapat diterapkan untuk berbagai masalah atau bidang
penelitian. Teknik penelitian dasar didasarkan pada proses formal. Urutan yang
tepat dari langkah tergantung pada subjek dan alasan untuk penelitian.
Setidaknya terdapat, delapan langkah yang sama untuk penelitian baik dasar dan
terapan.
Empat langkah pertama adalah: pembentukan, hipotesis definisi
topik, konseptual dan definisi operasional. Pembentukan suatu topik biasanya
diungkapkan sebagai pertanyaan. Pertanyaannya adalah umumnya dalam bidang
keahlian peneliti. Hipotesis adalah teori yang diusulkan oleh peneliti, yang
sering diungkapkan sebagai pertanyaan. Definisi konseptual dan operasional
menyediakan cakupan dan fokus untuk penelitian.
Empat langkah selanjutnya adalah: pengumpulan data, analisis,
pengujian dan kesimpulan. Pengumpulan data, analisis dan langkah-langkah metode ilmiahmelalui
pengujian adalah jantung dari semua penelitian. Hal ini sangat penting untuk
menggunakan sumber terpercaya, melakukan eksperimen, dan menguji hipotesis
secara menyeluruh. Jika hasil pengujian tidak mendukung hipotesis, penelitian
ini tidak gagal. Sebaliknya, hasil ini memberikan kesempatan untuk meninjau
kembali hipotesis dan pengetahuan baru diperoleh.
Komentar
Posting Komentar